Demi Jadi Warga AS, Ratusan Investor China Kena Tipu Jutaan Dolar
Lebih dari 250 investor yang sebagian besar berasal dari China, telah
ditipu jutaan dolar di Amerika karena percaya terhadap investasi yang
dinilai dapat meningkatkan prospek mereka untuk menjadi kewarganegaraan
AS.
Hal ini diungkapkan US Securities and Exchange Commission (SEC)yang dikutip melalui ShanghaiDaily, Kamis (14/2/2013).
SEC mengatakan, seorang bernama Anshoo R. Sethi, telah menciptakan dua perusahaan dan melakukan penipuan penjualan saham US$ 145 juta di sekuritas dan mengumpulkan US$ 1
Komisi itu telah menghentikan skema yang dijalankan serta menjalankan tuntutan yang diajukan. Aset Sethi juga dibekukan akibat hal tersebut.
"Sethi mengatur skema yang rumit dan mengeksploitasi produktivitas para investor dengan mengalihkan hukum Amerika Serikat bersama dengan hasil positif atas investasi mereka dalam sebuah proyek yang hampir tidak ada kesepakatan," kata Stephen Cohen, direktur asosiasi dalam penegakan divisi SEC.
"Kabar baiknya adalah bahwa kita dapat menghentikannya sejak awal, dan membekukan aset dari hampir semua uang yang diinvestasikan," tambahnya.
Namun kabar buruknya adalah bahwa Sethi dan perusahaannya telah menghabiskan lebih dari 90 persen dari biaya administrasi yang dikumpulkan dari investor meskipun ia janji untuk mengembalikan uang kepada investor jika aplikasi visa ditolak.
Lebih dari US$ 2,5 juta dari dana tersebut diarahkan ke rekening bank pribadi Sethi di Hong Kong. SEC telah memperoleh persetujuan dari pengadilan darurat untuk melindungi US $ 145 juta sisa aset investor.
Tidak diketahui apakah Sethi yang berusia 29 tahun dan tinggal di Illinois, telah ditangkap.
Investigasi sedang berlangsung
Situs milik Sethi, www.anshoosethi.net, hingga saat ini masih beroperasi. Dalam situs itu dikatakan itu adalah bagian dari bisnis hotel keluarga yang sudah berjalan selama tiga dekade dan dia menawarkan pengalaman hampir 15 tahun sebagai pengembang real estate dan pemodal global dengan fokus pada pembangunan hotel dan manajemen.
SEC menuduh Sethi menyesatkan dengan menjanjikan investasinya akan membantu imigran China untuk mendapatkan kewarganegaraan AS melalui EB-5 Immigrant Investor Pilot Program. Program Percontohan Investor Imigran ini memfasilitasi investor asing dengan jalan berinvestasi dalam proyek-proyek yang akan menciptakan atau mempertahankan lapangan kerja bagi pekerja AS.
SEC menyatakan bahwa Sethi dan perusahaannya telah membuat sejumlah kekeliruan tentang proyek kepada investor yang menjadi korban penipuan.
Dengan membeli saham di perusahaan Sethi, para investor diberitahu bahwa mereka akan membiayai konstruksi hotel "World's First Zero Carbon Emission Platinum LEED certified" dan pusat konferensi dekat Bandar Udara O'Hare Chicago.
SEC juga menuduhkan bahwa Sethi dan perusahaannya telah memalsukan semua izin bangunan yang diperlukan dan jaringan dari beberapa hotel kepada para investor, seperti Hyatt, Intercontinental Hotel Group dan Hotel Starwood. (Igw)
SEC mengatakan, seorang bernama Anshoo R. Sethi, telah menciptakan dua perusahaan dan melakukan penipuan penjualan saham US$ 145 juta di sekuritas dan mengumpulkan US$ 1
Komisi itu telah menghentikan skema yang dijalankan serta menjalankan tuntutan yang diajukan. Aset Sethi juga dibekukan akibat hal tersebut.
"Sethi mengatur skema yang rumit dan mengeksploitasi produktivitas para investor dengan mengalihkan hukum Amerika Serikat bersama dengan hasil positif atas investasi mereka dalam sebuah proyek yang hampir tidak ada kesepakatan," kata Stephen Cohen, direktur asosiasi dalam penegakan divisi SEC.
"Kabar baiknya adalah bahwa kita dapat menghentikannya sejak awal, dan membekukan aset dari hampir semua uang yang diinvestasikan," tambahnya.
Namun kabar buruknya adalah bahwa Sethi dan perusahaannya telah menghabiskan lebih dari 90 persen dari biaya administrasi yang dikumpulkan dari investor meskipun ia janji untuk mengembalikan uang kepada investor jika aplikasi visa ditolak.
Lebih dari US$ 2,5 juta dari dana tersebut diarahkan ke rekening bank pribadi Sethi di Hong Kong. SEC telah memperoleh persetujuan dari pengadilan darurat untuk melindungi US $ 145 juta sisa aset investor.
Tidak diketahui apakah Sethi yang berusia 29 tahun dan tinggal di Illinois, telah ditangkap.
Investigasi sedang berlangsung
Situs milik Sethi, www.anshoosethi.net, hingga saat ini masih beroperasi. Dalam situs itu dikatakan itu adalah bagian dari bisnis hotel keluarga yang sudah berjalan selama tiga dekade dan dia menawarkan pengalaman hampir 15 tahun sebagai pengembang real estate dan pemodal global dengan fokus pada pembangunan hotel dan manajemen.
SEC menuduh Sethi menyesatkan dengan menjanjikan investasinya akan membantu imigran China untuk mendapatkan kewarganegaraan AS melalui EB-5 Immigrant Investor Pilot Program. Program Percontohan Investor Imigran ini memfasilitasi investor asing dengan jalan berinvestasi dalam proyek-proyek yang akan menciptakan atau mempertahankan lapangan kerja bagi pekerja AS.
SEC menyatakan bahwa Sethi dan perusahaannya telah membuat sejumlah kekeliruan tentang proyek kepada investor yang menjadi korban penipuan.
Dengan membeli saham di perusahaan Sethi, para investor diberitahu bahwa mereka akan membiayai konstruksi hotel "World's First Zero Carbon Emission Platinum LEED certified" dan pusat konferensi dekat Bandar Udara O'Hare Chicago.
SEC juga menuduhkan bahwa Sethi dan perusahaannya telah memalsukan semua izin bangunan yang diperlukan dan jaringan dari beberapa hotel kepada para investor, seperti Hyatt, Intercontinental Hotel Group dan Hotel Starwood. (Igw)
sumber: http://bisnis.liputan6.com/read/512554/demi-jadi-warga-as-ratusan-investor-china-kena-tipu-jutaan-dolar
Kesimpulan / pendapat :
Pelanggaran bisnis yang dilakukan seseorang bernama Anshoo R. Sethi ini sangat merugikan bagi investor yang ingin menanamkan sahamnya terhadap negara Amerika. Sebaiknya pemerintahan Amerika dapat lebih waspada agar tidak terjadi lagi kejadian serupa. Apalagi kasus ini membawa nama perusahaan property ternama seperti Hyatt, Intercontinential Hotel Group dan Hotel Starwood. Hal ini tentunya dapat memberi pengaruh buruk terhadap perusahaan-perusahaan tersebut seperti berkurangnya kepercayaan investor.
AYU OKTARIANDASARI
26209541 / 4EB07